Cerita Dewasa
- Crot di Vagina Pramugari
Cerita dewasa kali ini akan menceritakan tentang nikmatnya memek pramugari. Kisah ini mungkin ada yang pernah mengalaminya? ohh kalo begitu, dari pada semakin penasaran bagaimana serunya Cerita Dewasa - Crot di Vagina Pramugari, oh ya jangan lupa siapkan Tisu yah,, hehe
Malam telah larut
dimana jarum jam menunjukkan pukul 23.15. Suasana sepi menyelimuti sebuah
kost-kostan yang terletak beberapa kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta
Cengkareng.. Kost-kostan tersebut lokasinya agak jauh dari keramaian sehingga
menjadi tempat favorit bagi siapa saja yang menginginkan suasana tenang dan
sepi. Kost-kostan yang memiliki jumlah kamar mencapai 30 kamar itu terasa sepi
karena memang baru saja dibuka untuk disewakan,hanya beberapa kamar saja yang
sudah ditempati, sehingga suasananya dikala siang atau malam cukup lengang.
Saat itu hujan turun lumayan deras, akan tetapi nampak sesuatu telah terjadi
disalah satu kamar dikost-kostan itu.
Seiring dengan
turunnya air hujan, air mata Dinda juga mulai turun berlinang disaat lelaki itu
mulai menyentuh tubuhnya yang sudah tidak berdaya itu. Saat ini tubuhnya sudah
dalam kekuasaan para lelaki itu, rasa keputus asaan dan takut datang
menyelimuti dirinya. Beberapa menit yang lalu secara tiba- tiba dirinya
diseregap oleh seseorang lelaki disaat dia masuk kedalam kamar kostnya
setibanya dari sebuah tugas penerbangan. Kedua tangannya langsung diikat
kebelakang dengan seutas tali, mulutnya disumpal dengan kain dan setelah itu
tubuhnya dicampakkan oleh lelaki itu keatas tempat tidurnya. Ingin rasanya dia
berteriak meminta pertolongan kepada teman-temannya akan tetapi kendaraan antar
jemput yang tadi mengantarkannya sepertinya sudah jauh pergi meninggalkan
kost-kostan ini, padahal didalam
kendaraan tersebut
banyak teman-temannya sesama karyawan.
Dinda Fitria
Septiani adalah seorang Pramugari pada sebuah penerbangan swasta, usianya baru
menginjak 19 tahun, wajahnya cantik imut-imut, postur tubuhnya tinggi dan
langsing proporsional. Dengan dianugerahi penampilan yang cantik ini sangat
memudahkan baginya untuk diterima bekerja sebagai seorang pramugari. Demikian
pula dengan karirnya dalam waktu yang singkat karena kecantikannya itulah dia
telah menjadi sosok primadona di perusahaan penerbangan itu. Banyak lelaki yang
berusaha merebut hatinya, baik itu sesama karyawan ditempatnya bekerja atau
kawan-kawan lainya. Namun karena alasan masih ingin berkarir maka dengan secara
halus maksud-maksud dari para lelaki itu ditolaknya.
Akan tetapi tidak
semua lelaki memahami atas sikap dari Dinda itu. Paul adalah salah satu dari
orang yang tidak bisa menerima sikap Dinda terhadap dirinya. Kini dirinya
bersama dengan seorang temannya telah melakukan seuatu perhitungan terhadap
Dinda. Rencana busuk dilakukannya terhadap Dinda. Malam ini mereka telah
menyergap Dinda dikamar kostnya. Paul adalah satu dari sekian banyaknya lelaki
yang menaruh hati kepada dirinya, akan tetapi Paul bukanlah seseorang yang
dikenalnya dengan baik karena kedudukannya bukanlah seorang karyawan
penerbangan ditempatnya bekerja atau kawan-kawannya yang lain, melainkan dia
adalah seorang tukang batu yang bekerja dibelakang kost-kostan ini. Ironisnya,
Paul yang berusia setengah abad lebih dan melebihi usia ayah Dinda itu lebih
sering menghalalkan segala cara dalam mendapatkan sesuatu, maklumlah dia bukan seseorang
yang terdidik. Segala tingkah laku dan perbuatannyapun cenderung kasar, karena
memang dia hidup dilingkungan orang-orang yang bertabiat kasar.
�Huh rasakan kau gadis sombong !�, bentaknya kepada Dinda yang tengah tergolek
dikasurnya.
�Aku dapatkan kau sekarang�.!�, lanjutnya. Sejak perjumpaannya pertama dengan
Dinda beberapa bulan yang lalu, Paul langsung jatuh hati kepada Dinda. Dimata
Paul, Dinda bagaikan bidadari yang turun dari khayangan sehingga selalu hadir
didalam lamunnanya. Diapun berniat untuk menjadikannya sebagai istri yang ke-4.
Bak bukit merindukan bulan, Paul tidak berdaya untuk mewujudkan impiannya itu.
Predikatnya sebagai tukang batu, duda dari 3 kali perkawinan, berusia 51 tahun,
lusuh dan miskin menghanyutkan impiannya untuk dapat mendekati sang bidadari
itu.
Terlebih-lebih ada
beberapa kali kejadian yang sangat menyakitkan hatinya terkait dengan Dinda
sang bidadari
bayangannya itu. Sering tegur sapanya diacuhkan oleh Dinda,tatapan mata
Dindapun selalu sinis terhadap dirinya. Lama kelamaan didalam diri Paul tumbuh
subur rasa benci terhadap Dinda, penilaian terhadapnyapun berubah, rasa
kagumnya telah berubah menjadi benci namun gairah nafsu sex terhadap Dinda
tetap bersemi didalam dirinya tumbuh subur menghantui dirinya selama ini. Akhirnya
dipilihlah sebuah jalan pintas untuk melampiaskan nafsunya itu, kalaupun
cintanya tidak dapat setidaknya dia dapat menikmati tubuh Dinda pikirnya.
Jadilah malam ini Paul melakukan aksi nekat, diapun membulatkan hatinya untuk
memberi pelajaran kepada Dinda sekaligus melampiaskan nafsunya yang selama ini
mulai tumbuh secara subur didalam dirinya.
Kini sang bidadari
itu telah tergeletak dihadapannya, air matanyapun telah membasahi wajahnya yang
putih bersih itu. �Lihat aku, cewek *******�..!�, hardiknya seraya memegang kepala Dinda dan
menghadapkan kewajahnya. �Hmmmphh�.!!�, jeritnya yang tertahan oleh kain yang menyumpal dimulutnya,
mata Dinda pun melotot ketika menyadari bahwa saat ini dia telah berhadapan
dengan Paul seseorang yang dibencinya. Hatinyapun langsung ciut dan tergetar
tatkala Paul yang berada dihadapannya tertawa penuh dengan kemenangan, �Hahaha�.malam ini kamu jadi
pemuasku, gadis cantik�. Keringatpun langsung mengucur deras membasahi tubuh Dinda,
wajahnya nampak tersirat rasa takut yang dalam, dia menyadari betul akan
apa-apa yang bakal terjadi terhadap dirinya. Disaat seperti inilah dia
menyadari betul akan ketidak berdayaan dirinya, rasa sesal mulai hadir didalam
hatinya, akan sikap- sikapnya yang tidak berhati-hati terhadap Paul.
Kini dihadapan
Dinda, Paul mulai melepaskan baju kumalnya satu persatu hingga akhirnya
telanjang bulat. Walaupun telah berusia setengah abad lebih, namun karena
pekerjaannya sebagai buruh kasar maka Paul memiliki tubuh yang atletis,
badannya hitam legam dan kekar, beberapa buah tatto menghiasi dadanya yang
bidang itu. Isak tangis mulai keluar dari mulut Dinda, disaat paul mulai
mendekat ketubuhnya. Tangan kanannya memegang batang kemaluannya yang telah
tegak berdiri itu dan diarahkannya kewajah Dinda. Melihat ini Dinda berusaha
memalingkan wajahnya, namun tangan kiri Paul secepat kilat mencengkram erat
kepala Dinda dan mengalihkannya lagi persis menghadap ke batang kemaluannya..
Dan setelah itu dioles-oleskannya batang kemaluannya itu diwajah Dinda, dengan
tubuh yang bergetar Dinda hanya bisa memejamkan matanya dengan erat karena
merasa ngeri dan jijik diperlakukan seperti itu. Sementara kepala tidak bisa
bergerak-gerak karena dicengkraman erat oleh tangan Paul. �Ahhh�.perkenalkan rudal
gue ini sayang�..akhhh�.� ujarnya sambil terus mengoles-oleskan batang kemaluannya
diwajah Dinda, memutar-mutar dibagian pipi, dibagian mata, dahi dan hidungnya.
Melalui batang kemaluannya itu Paul tengah menikmati kehalusan wajah Dinda. �Hai cantik !�.sekarang sudah kenal
kan dengan ****** gue ini, seberapa mahal sih wajah cantik elo itu hah ?
sekarang kena deh ama ****** gue ini�.�, sambungnya.
Setelah puas dengan
itu, kini Paul mendorong tubuh Dinda hingga kembali terjatuh kekasurnya.
Sejenak dikaguminya
tubuh Dinda yang tergolek tak berdaya ditempat tidurnya itu. Baju seragam
pramugarinya masih
melekat rapi dibadannya. Baju dalaman putih dengan dasi kupu-kupu berwarna biru
ditutup oleh blazer yang berwarna kuning tua serta rok pendeknya yang berwarna
biru seolah semakin membangkitkan birahi Paul, apalagi roknya agak tersingkap
hingga pahanya yang putih mulus itu terlihat. Rambutnya yang panjang sebahu
masih digelung sementara itu topi pramugarinya telah tergeletak jatuh disaat
penyergapan lagi. �Hmmpphhh�mmhhh��, sepertinya Dinda ingin mengucapkan sesuatu kepadanya, tapi
apa perdulinya paling-paling cuma
permintaan ampun
dan belas kasihan. Tanpa membuang waktu lagi kini diputarnya tubuh Dinda
menjadi tengkurap, kedua tangannya yang terikat kebelakang menempel dipunggung
sementara dada dan wajahnya menyentuh kasur. Kedua tangan kasar Paul itu kini
mengusap-usap bagian pantat Dinda, dirasakan olehnya pantat Dinda yang sekal.
Sesekali tangannya menyabet bagian itu bagai seorang ibu yang tengah menyabet
pantat anaknya yang nakal �Plak�Plak��. �Wah sekal sekali pantatmu��, ujar Paul sambil
terus mengusap-usap dan memijit- mijit pantat Dinda.
Dinda hanya diam
pasrah, sementara tangisannya terus terdengar. Tangisnya terdengar semakin
keras ketika tangan
kanan Paul secara perlahan-lahan mengusap kaki Dinda mulai dari betis naik
terus kebagian paha dan akhirnya menyusup masuk kedalam roknya hingga menyentuh
kebagian selangkangannya.
Sesampainya
dibagian itu, salah satu jari tangan kanan Paul, yaitu jari tengahnya menyusup
masuk kecelana dalamnya dan langsung menyentuh kemaluannya. Kontan saja hal ini
membuat badan Dinda agak menggeliat, dia mulai sedikit meronta-ronta, namun
jari tengah Paul tadi langsung menusuk lobang kemaluan Dinda. �Egghhmmmmm��.�, Dinda menjerit
badannya mengejang tatkala jari telunjuk Paul masuk kedalam liang kewanitaannya
itu. Badan Dindapun langsung menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan,
ketika Paul memainkan jarinya itu didalam lobang kemaluan Dinda. Dengan
tersenyum terus dikorek- koreknyalah lobang kemaluan Dinda, sementara itu badan
Dinda menggeliat-geliat jadinya, matanya merem-melek, mulutnya mengeluarkan
rintihan- rintihan yang teredam oleh kain yang menyumpal mulutnya itu �Ehhmmmppphhh�.mmpphhhh�..�. Setelah beberapa
menit lamanya, kemaluan Dindapun menjadi basah oleh cairan kewanitaannya, Paul
kemudian mencabut jarinya.
Tubuh Dindapun
dibalik sehingga posisinya terlentang. Setelah itu roknya disingkapkan keatas
hingga rok itu melingkar dipinggulnya dan celana dalamnya yang berwarna putih
itu ditariknya hingga bagian bawah Dinda kini telanjang. Terlihat oleh Paul,
kemaluan Dinda yang indah, sedikit bulu-bulu tipis yang tumbuh mengitari lobang
kemaluannya yang telah membengkak itu.
Dengan bernafsunya
direntangkan kedua kaki Dinda hingga mengangkang setelah itu ditekuknya hingga
kedua pahanya menyentuh ke bagian dada. Wajah Dinda semakin tegang, tubuhnya
gentar, seragam pramugarinyapun telah basah oleh keringat yang deras membanjiri
tubuhnya, Paul bersiap-siap melakukan penetrasi ketubuh Dinda. �Hmmmmpphhh���.hhhhhmmmmppp�. ..�, Dinda menjerit
dengan tubuhnya yang mengejang ketika Paul mulai menanamkan batang kemaluannya
didalam lobang kemaluan Dinda. Matanya terbelalak menahan rasa sakit
dikemaluannya, tubuhnya menggeliat-geliat sementara Paul terus berusaha
menancapkan seluruh batang kemaluannya. Memang agak sulit selain Dinda masih
perawan, usianyapun masih tergolong muda sehingga kemaluannya masih sangat
sempit. Akhirnya dengan sekuat tenaganya, Paul berhasil menanamkan seluruh
batang kemaluannya didalam vagina Dinda. Tubuh Dinda berguncang-guncang disaat
itu karena dia menangis merasakan sakit dan pedih tak terkirakan dikemaluannya
itu. Diapun menyadari bahwa malam itu keperawanannya akhirnya terenggut oleh
Paul. �Ahh�.kena kau sekarang !!! akhirnya Gue berhasil mendapatkan
perawan elo !�, bisiknya ketelinga Dinda.
Hujanpun semakin
deras, suara guntur membahana memiawakkan telinga. Karena ingin mendengar suara
rintihan gadis yang telah ditaklukkannya itu, dibukannya kain yang sejak tadi
menyumpal mulut Dinda. �Oouuhhh�..baang�.saakiitt�banngg�.amp uunn ��, rintih Dinda dengan suara yang megap- megap. Jelas Paul
tidak perduli. Dia malahan langsung menggenjot tubuhnya memopakan batang
kemaluannya keluar masuk lobang kemaluan Dinda. �Aakkhh�.ooohhhh�.oouuhhhh�.ooohhhggh� .�, Dinda merintih-rintih, disaat tubuhnya
digenjot oleh Paul, badannyapun semakin menggeliat-geliat. Tidak disadarinya
justru badannya yang menggeliat-geliat itu malah memancing nafsu Paul, karena
dengan begitu otot-otot dinding vaginanya malah semakin ikut mengurut-urut
batang kemaluan Paul yang tertanam didalamnya, karenanya Paul merasa semakin
nikmat. Menit-menitpun berlalu dengan cepat, masih dengan sekuat tenaga Paul
terus menggenjot tubuh Dinda, Dindapun nampak semakin kepayahan karena sekian
lamanya Paul menggenjot tubuhnya. Rasa pedih dan sakitnya seolah telah hilang,
erangan dan rintihanpun kini melemah, matanya mulai setengah tertutup dan hanya
bagian putihnya saja yang terlihat, sementara itu bibirnya menganga
mengeluarkan alunan-alunan rintihan lemah, �Ahhh�..ahhhh�oouuhhhh��. Dan akhirnya Paulpun berejakulasi di lobang
kemaluan Dinda, kemaluannya menyemburkan cairan kental yang luar biasa
banyaknya memenuhi rahim Dinda. �A..aakkhhh�..�, sambil mengejan Paul melolong panjang bak
srigala, tubuhnya mengeras dengan kepala menengadah keatas. Puas sudah dia
menyetubuhi Dinda, rasa puasnya berlipat-lipat baik itu puas karena telah
mencapai klimaks dalam seksnya, puas dalam menaklukan Dinda, puas dalam merobek
keperawanan Dinda dan puas dalam memberi pelajaran kepada gadis cantik itu.
Dinda menyambutnya dengan mata yang secara tiba-tiba terbelalak, dia sadar
bahwa pasangannya telah berejakulasi karena disakannya ada cairan-cairan hangat
yang menyembur membanjiri vaginanya. Cairan kental hangat yang bercampur darah
itu
memenuhi lobang
kemaluan Dinda sampai sampai meluber keluar membasahi paha dan sprei kasur.
Dinda yang menyadari itu semua, mulai menangis namun kini tubuhnya sudah lemah
sekali.
Dengan mendesah
puas Paul merebahkan tubuhnya diatas tubuh Dinda, kini kedua tubuh itu jatuh
lunglai bagai tak bertulang. Tubuh Paul nampak terguncang-guncang sebagai
akibat dari isak tangis dari Dinda yang tubuhnya tertindih tubuh Paul. Setelah
beberapa menit membiarkan batang kemaluannya tertanam dilobang kemaluan Dinda,
kini Paul mencabutnya seraya bangkit dari tubuh Dinda. Badannya berlutut
mengangkangi tubuh lunglai Dinda yang terlentang, kemaluannya yang nampak sudah
melemas itu kembali sedikit- demi sedikit menegang disaat merapat kewajah
Dinda. Dikala sudah benar-benar menegang, tangan kanan Paul sekonyong-konyong
meraih kepala Dinda. Dinda yang masih meringis-ringis dan menangis tersedu-sedu
itu, terkejut dengan tindakan Paul. Terlebih-lebih melihat batang kemaluan Paul
yang telah menegang itu berkedudukan persis dihadapan wajahnya. Belum lagi
sempat menjerit, Paul sudah mencekoki mulutnya dengan batang kemaluannya. Walau
Dinda berusaha berontak namun akhirnya Paul berhasil menanamkan penisnya itu kemulut
Dinda. Nampak Dinda seperti akan muntah, karena mulutnya merasakan batang
kemaluan Paul yang masih basah oleh cairan sperma itu. Setelah itu Paul kembali
memopakan batang kemaluannya didalam rongga mulut Dinda, wajah Dinda memerah
jadinya, matanya melotot, sesekali dia terbatuk-batuk dan akan muntah. Namun
Paul dengan santainya terus memompakan keluar masuk didalam mulut Dinda,
sesekali juga dengan gerakan memutar-mutar. �Aahhhh�.�, sambil memejamkan
mata Paul merasakan kembali kenikmatan di batang kemaluannya itu mengalir
kesekujur tubuhnya. Rasa dingin, basah dan geli dirasakannya dibatang
kemaluannya. Dan akhirnya, �Oouuuuhhhh�Dinndaaaa�sayanggg� ..�, Paul mendesah panjang ketika kembali batang kemaluannya
berejakulasi yang kini dimulut Dinda. Dengan terbatuk-batuk Dinda menerimanya,
walau sperma yang dimuntahkan oleh Paul jumlahnya tidak banyak namun cukup
memenuhi rongga mulut Dinda hingga meluber membasahi pipinya. Setelah
memuntahkan spermanya Paul mencabut batang kemaluannya dari mulut Dinda, dan
Dindapun langsung muntah-muntah dan batuk-batuk dia nampak berusaha untuk
mengeluarkan cairan-cairan itu namun sebagian besar sperma Paul tadi telah
mengalir masuk ketenggorokannya.
Saat ini wajah
Dinda sudah acak- acakan akan tetapi kecantikannya masih terlihat, karena
memang kecantikan dirinya adalah kecantikan yang alami sehingga dalam kondisi
apapun selalu cantik adanya. Dengan wajah puas sambil menyadarkan tubuhnya
didinding kasur, Paulpun menyeringai melihat Dinda yang masih terbatuk-batuk.
Paul memutuskan untuk beristirahat sejenak, mengumpulkan kembali tenaganya.
Sementara itu tubuh Dinda meringkuk dikasur sambil terisak-isak. Waktupun
berlalu, jam didinding kamar Dinda telah menunjukkan pukul 1 dinihari. Sambil
santai Paulpun menyempatkan diri mengorek-ngorek isi laci lemari Dinda yang
terletak disamping tempat tidur. Dilihatnya album foto- foto pribadi milik
Dinda, nampak wajah-wajah cantik Dinda menghiasi isi album itu, Dinda yang
anggun dalam pakaian seragam pramugarinya, nampak cantik juga dengan baju
muslimnya lengkap dengan ****** ketika foto bersama keluarganya saat lebaran
kemarin dikota asalnya yaitu Bandung. Kini gadis cantik itu tergolek lemah
dihadapannya, setengah badannya telanjang, kemaluannya nampak membengkak.
Selain itu, ditemukan pula beberapa lembar uang yang berjumlah 2 jutaan lebih
serta perhiasan emas didalam laci itu, dengan tersenyum Paul memasukkan itu
semua kedalam kantung celana lusuhnya, �Sambil menyelam minum air�, batinnya.
Setelah setengah
jam lamanya Paul bersitirahat,kini dia bangkit mendekati tubuh Dinda.
Diambilnya sebuah gunting besar yang dia temukan tadi didalam laci. Dan setelah
itu dengan gunting itu, dia melucuti baju seragam pramugari Dinda satu persatu.
Singkatnya kini tubuh Dinda telah telanjang bulat, rambutnyapun yang hitam
lurus dan panjang sebahu yang tadi digelung rapi kini digerai oleh Paul
sehingga menambah keindahan menghiasi punggung Dinda. Sejenak Paul mengagumi
keindahan tubuh Dinda, kulitnya putih bersih, pinggangnya ramping, payudaranya
yang tidak terlalu besar, kemaluannya yang walau nampak bengkak namun masih
terlihat indah menghias selangkangan Dinda. Tubuh Dinda nampak penuh dengan
kepasrahan, badannya kembali tergetar menantikan akan apa-apa yang akan terjadi
terhadap dirinya.
Sementara itu hujan
diluar masih turun dengan derasnya, udara dingin mulai masuk kedalam kamar yang
tidak terlalu besar itu. Udara dingin itulah yang kembali membangkitkan nafsu
birahi Paul. Setelah hampir sejam lamanya memberi istirahat kepada batang
kemaluannya kini batang kemaluannya kembali menegang. Dihampirinya tubuh
telanjang Dinda, �Yaa�ampuunnn bangg�udah dong�.Dinda minta ampunn bangg�oohhh�.�, Dinda nampak
memelas memohon-mohon kepada Paul. Paul hanya tersenyum saja mendengar itu
semua, dia mulai meraih badan Dinda. Kini dibaliknya tubuh telanjang Dinda itu
hingga dalam posisi tengkurap. Setelah itu ditariknya tubuh itu hingga ditepi
tempat tidur, sehingga kedua lutut Dinda menyentuh lantai sementara dadanya
masih menempel kasur dipinggiran tempat tidur, Paulpun berada dibelakang Dinda
dengan posisi menghadap punggung Dinda. Setelah itu kembali direntangkannya
kedua kaki Dinda selebar bahu, dan�. �Aaaaaaaaakkkkhh����, Dinda melolong panjang, badannya mengejang
dan terangkat dari tempat tidur disaat Paul menanamkan batang kemaluannya
didalam lobang anus Dinda.
Rasa sakit tiada
tara kembali dirasakan didaerah selangkangannya, dengan agak susah payah
kembali Paul berhasil menanamkan batang kemaluannya didalam lobang anus Dinda.
Setelah itu tubuh Dindapun kembali disodok-sodok, kedua tangan Paul meraih
payudara Dinda serta meremas-remasnya. Setengah jam lamnya Paul menyodomi
Dinda, waktu yang lama bagi Dinda yang semakin tersiksa itu. �Eegghhh�.aakkhhh�.oohhh��, dengan mata
merem-melek serta tubuh tersodok- sodok Dinda merintih-rintih, sementara itu
kedua payudaranya diremas-remas oleh kedua tangan Paul. Paul kembali merasakan
akan mendapatkan klimaks, dengan gerakan secepat kilat dicabutnya batang
kemaluan itu dari lobang anus Dinda dan dibaliklah tubuh Dinda itu hingga kini
posisinya terlentang. Secepat kilatpula dia yang kini berada diatas tubuh Dinda
menghujamkan batang kemaluannya kembali didalam vagina Dinda. “Oouuffffhhh..”,
Dinda merintih dikala paul menanamkan batang kemaluannya itu. Tidak lama
setelah Paul memompakan kemaluannya didalam liang vagina Dinda “CCREETT...CCRROOOT..CROOTT..”,
kembali penis Paul memuntahkan sperma membasahi rongga vagina Dinda, dan
Dindapun terjatuh tak sadarkan diri.
Fajar telah
menjelang, Paul nampak meninggalkan kamar kost Dinda dengan tersenyum penuh
dengan kemenangan, sebatang rokok menemaninya dalam perjalanannya kesebuah
stasiun bus antar kota, sementara itu sakunya penuh dengan lembaran uang dan
perhiasan emas. Entah apa yang akan terjadi dengan Dinda sang pramugari cantik imut-imut
itu, apakah dia masih menjual mahal dirinya. Entahlah, yang jelas setelah dia
berhasil menikmati gadis cantik itu, hal itu bukan urusannya lagi.
cerita dewasa, kumpulan
cerita sex,cerita sex dewasa, cerita seks dewasa,tante girang, daun muda, pemerkosaan,
cerita seks artis,cerita sex artis, cerita porno artis,cerita hot artis, cerita
sex,cerita kenikmatan,cerita bokep,cerita ngentot,cerita hot, bacaan seks,
cerita, Kumpulan Cerita Seks, onani dan Masturbasi,cerita seks tante,blog
cerita seks, seks,sedarah seks, cerita 17 tahun,cerita bokep
Cerita Dewasa
- Crot di Vagina Pramugari
Artikel keren lainnya: